PUZZLE

Dilihat dari sisi 'yang tidak akan pernah terlupakan', setidaknya potongan cerita yang pernah menjadi bagian skenario hidup kita bisa menjadi guru terbaik. Mengenal untuk mengetahui. Mengenal untuk memahami. Begitu banyak pemahaman yang ku dapatkan dibalik perjumpaan dan perpisahan.

Kini aku paham, tak selamanya kebersamaan kita akan baik- baik saja. Tak sedikit kerugian yang datang dari  kedekatan kita. Karena tak ada yang menjamin keburukan- keburukan tak akan datang pada kita, seolah menjelma dalam sebaik- baik rupa. Biarpun lidah kita sama- sama berkata, "Aku akan menjaga sebaik mungkin hubungan kita. Aku tak akan berbuat macam-macam. Aku akan selalu menjagamu." Namun,ketahuilah, tak ada yang bisa menjamin bahwa selamanya kiat akan terus berpegang kuat pada komitmen itu. 

Sungguh, begitu Yang Maha Cinta masih peduli pada kita. Tak ada yang perlu disesali. karena skenario yang Ia berikan pada kita adalah proses pembelajaran agar kita tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik. Pahamilah, bahwa inilah proses pematangan pemahaman.

Biar Kita Terpisah, Asalkan Allah Meridhoi

Malam yang syahdu. Keheningan berpadu dengan lantunan lagu nasyid yang mengudara dari sebuah radio swasta lokal. Sepintas terdengar sebuah syair yang yang menyiratkan sebuah pesan ,"...biarpun kita jauh dan terpisah, asalkan Allah meridhoi." Sungguh, baru pertama kali lagu itu kudengar. Namun, makna yang tersampaikan begitu menghujam dalam hati dan melekat kuat di pikiran. Seolah ada yang berkata, "Tak apa jikalau saat ini kau tak dapat terus bersamanya seperti dulu. Bukankah hanya ridho Allah yang selalu kau damba?"

The Snail Hunter

The Snail Hunter. Diilhami dari sebuah kisah nyata yang terjadi di rumah saya sendiri (yeah, may be you'll think that it's very redundant. Ok, no problem. It just for having fun).

Entah kenapa beberapa bulan terakhir, setiap kali berkunjung di halaman tengah, selalu saja ada yang namanya si anak siput. Dalam sehari mungkin bisa ditemui 5-10an babies snail. Apakah karena musim penghujan? Ya, bisa jadi. Tapi sepertinya intensitas hujan di musim yang berkebalikan (musim hujan jadi kemarau, musim kemarau jadi musim hujan) ini tidak terlalu banyak. Sempat terpikir untuk menyelidiki sebuah hipotesis yang sering terlintas di otak, "Secepat apa si siput ber-regenerasi?" Hemm.., tapi...(banyak tapinya)

Baiklah. Tak apa jika di tanahku ini banyak sekali siput- siput kecil. Mungkin ini salah satu indikator bahwa kwalitas tanah di pekarangan belum terlalu buruk. Sebisa mungkin saya tak ingin menyakiti siput- siput kecil itu, meskipun terkadang ada yang menyarankan untuk menumpas mereka dengan 'anarkis'. Saya sadar betul, mereka tercipta bukan semata hanya sebagai perusak tanaman. Pasti ada hikmah tersendiri dibalik penciptaan siput- siput kecil itu, 

Jadi, poinnya adalah... menjaga kesabaran. Karena sejengkel- jengkelnya kita pada kehadiran mahluk kecil bernama 'siput' itu, jangan sampai kita memberantas mereka dengan cara yang tidak berperikemanusiaan. Toh masih ada cara lain yang lebih baik untuk membersihkan mereka dari pekarangan tanpa menyakiti dan merampas hak hidup dan ber-regenerasi mereka.

The Second World

Hijab day

Cita- cita besar kami

Semesta bertasbih

Kemenangan Kecil

Masih teringat jelas betapa dulu saat masih kecil ingin rasanya bisa mengoleksi banyak piala. Hingga berbagai macam perlombaan tak pernah terlewatkan. Apalagi yang namanya lomba menggambar dan mewarnai. Begitu sering 'Vika kecil' berpartisipasi di dalamnya. Dan begitu sering pula si 'Vika kecil' tak pernah memenangkan perlombaan. Yang namanya anak- anak, pasti tak pernah berhenti mencoba kalau apa yang ia inginkan belum tercapai. Selalu ada cara untuk bisa meraih apa yang diinginkan. Beruntung, selalu ada ibu yang selalu memberi dorongan semangat dan motivasi saat putri kecilnya belum mampu memenangkan kompetisi.

Inilah sepenggal memoar masa kecil yang masih kuingat hingga saat ini. Di balik tubuh munggil, ada semangat besar dan membara. Namun, seiring berjalannya waktu, itu semua seolah berbalik arah. Di balik tubuh yang kokoh, terselip semangat yang kian merdeup. Astaghfirullah. Sungguh, ini semua tak boleh berlanjut. Seiring berjalannya waktu & bertambahnya usia, maka akan semakin banyak hal yang harus diperjuangkan dan dipertanggungjawabkan.

Ya. Malam ini, dengan menulis dan mengingat foto ini, setidaknya bisa menjadi sumbu yang akan memercikkan api semangat. Insyaallah.

Ingat Selalu Kebersamaan Kita, Kawan

Menjadi seorang dokter adalah cita- cita kami. Namun, ketika Allah  menempatkan kami menjadi seorang pendidik, maka itulah amanah mulia yang Allah tanggungkan di pundak kami. Saksikan suatu hari nanti, kami akan menjadi pendidik yang mampu memberi nuansa baru di dunia pendidikan Indonesia.

Selalu ada moment special dalam kebersamaan.

Always rimember this moment, Sob. Inilah sepenggal kisah yang akan kita  ceritakan kepada putra-putri kita nanti. Arti betapa penting dan berharganya sebuah kebersamaan. Perbedaan budaya dan latar belakang buaknlah suatu alasan bagi kita untuk tidak bersama. Karena Allah menciptakan perbedaan agar kita saling mengenal satu sama lain.

Teruntuk Calon Anakku

1. 
   

   Nak, ketika kau hadir nanti ibu ingin sekali mengajarkanmu banyak hal.
   Ibu ingin mengajarkanmu untuk mengaji, menghafal quran, sholat berjamaah di masjid, berbagi & mencintai dengan sesama, serta masih banyak hal yang ingin ibu ajarkan kepadamu nanti.
   Namun, semua harapan dan keinginan itu hanya akan menjadi angan kosong jika ibu tak mempersiapkannya dari sekarang. Ibu tau, betapa ibu masih sangat jauh dan kurang untuk menjadi ibu yang baik bagimu. Bagaimana jadinya jika kelak ibu memintamu untuk belajar ini_itu namun ibu justru belum bisa memberi teladan yang baik bagimu. Sungguh, ibu tak ingin hal seperti itu terjadi pada kita, nak.
   Nak, baik- baik ya di surga Allah. Jangan nakal. Taatilah segala yang Allah perintahkan padamu. Di bumi Allah ini, ibu akan mempersiapkan diri untuk menyambut kehdiranmu. Ingin ibu pastikan bahwa kau tak akan kehilangan apa yang kau dapatkan di surga karena ibu akan selalu ada untukmu. Menjagamu, merawatmu, mengasihimu, dan mendidikmu dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga.